Breaking

Kelayakan dan Hikmah dibalik Setiap Peristiwa



Setiap kondisi manusia tercipta dari berbagai variable yang mendukungnya untuk mewujudkan kondisi tersebut. Setiap kejadian adalah tidak kebetulan, namun merupakan hasil dari kumpulan kejadian yang holistik. Bahkan jarang sekali manusia menyadari, bahwa suatu kejadian yang sepertinya tak ada kaitannya akan suatu peristiwa, nyatanya ia adalah bagian dari pembentuk peristiwa tersebut.

Suatu hari ada seseorang yang ingin hidupnya panjang umur, terlihat awet muda, sehat sampai usia senja diatas rata rata, bermanfaat bagi sesama , kaya raya, hidupnya penuh cinta dan keberkahan dll.

Keinginan tersebut begitu kuat dalam pikirannya hingga tercipta imajinasi dan visualisasi yang rutin. Suatu hari kemudian ia bertemu dengan seorang guru dan memberikan amalan yang harus di wirid setiap hari. Amalannya kalau diartikan, tidak ada kaitannya dengan keinginan panjang umur itu. Namun itulah yang harus di kerjakan.

Ketika suatu niat dan keyakinn berpadu dalam suatu keputusan yang dipilih, alam semesta meresponnya. Tanpa disadari, ia di pertemukan dengan pola sehat. Salah satunya pola makan, pola tidur dan olah raga. Dipertemukanlah dengan dorongan kuat untuk fitness misalnya, grounding nyeker, sering ke alam terbuka, ketemu sesuatu yang membahagiakan, pikiran dan hatinya lega dll.

Begitulah, semua sepertinya berkonspirasi mewujudkan semua itu. Dia tidak mensabotasenya dengan dogma bahwa, umur sudah di jatah. Namun karena Tuhan itu kehendaknya bebas, jadi apapun yang terjadi itu atas doa manusia itu sendiri, yang di sengaja atau tidak di sengaja. Satu sisi Tuhan telah menetapkannya. Satu sisi lain Tuhan bersama prasangka hambaNya dan Siapa yang berdoa kepadaKu, niscaya AKu kabulkan. Kedua paradoks diatas adalah terangkum dalam satu kalimat , bahwa Tuhan telah selesai menciptakan semuanya. salah satunya dalam bentuk pilihan di lautan kemungkinan.

Ada di lain tempat sesorang yang bercita cita menjadi motivator misalnya.  Dia belajar segala hal untuk mendukung cita citanya itu. Datang dari satu guru ke guru lainnya.

Namun kok kehidupannya malah terlihat berantakan. Tiba tiba dipecat dari kerjaannya misalnya. Terlilit hutang. Rumah tangga berantakan. Keuangan kembang kempis dll.

Secara mata telanjang, mungkin ini malah menyengsarakan. Namun jika dilihat dari sisi tak kasat mata, semua ini adalah tangga tahapan yang harus di lewatinya untuk sampai pada cita citanya. Suatu bangunan tidak disusun hanya oleh satu materi saja. Namun disitu terkumpul banyak sebab atau faktor pendukung untuk realisasi suatu tujuan.

Teori mungkin sudah lengkap. Namun praktekknya perlu uji kelayakan dari teori tersebut. Hingga ia akan menjadi mumpuni, kala sudah menjadi apa yang di cita citakan. Niat dan keyakinan yang kuatlah yang mengantarkan seseorang pada apa yang di cita citakan. Tanpa kuatnya dua hal tadi, akhirnya hanya hanyut saja terombang ambing kehidupan.

Atau ada yang berangan memiliki pasangan yang sesuai. Ternyata malah putus, tidak jadi nikah. Atau bisnisnya malah semakin meredup dan bangkrut setelah berdoa untuk lebih sukses. Dll

Di situlah kepantasan akan mencari kepantasanya sendiri. Putus, karena bisa jadi akan dipertemuankan dengan yang lebih baik atau lebih tidak baik. Bisa jadi, pasangan yang sekarang tidak pas karena lebih baik atau lebih buruk darinya. Jika lebih baik akan di pertemuankan dengan wadah kepantasanya. Dan sebaliknya.

Demikian juga bisnis dll, akan berbanding lurus dengan kepantasan yang ada pada diri individu masing masing.

Itulah pelajaran hidup, dan hikmah itu tersembunyi dibalik setiap peristiwa. Hanya yang berkesadaranlah yang mampu melihat tersembunyinya suatu hikmah atau pelajaran untuk menaikkan kesadarannya.
Wallahu'alam

- Saeful Ricky Segara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar