Breaking

Mengenal Lebih Dekat Dengan Suku Sunda


Orang  Sunda diciptakan oleh Tuhan, ketika Beliau sedang tertawa terbahak-bahak dan sedang berbaring mengopi ditepian sawah, melihat aliran jernih mata air mengairi persawahan, burung bangau memenuhi langit kembali dari utara yang dingin, mampir di sawah mencari ikan Beunteur.

Tanah Sunda menjadi tanah terakhir di Nusantara yang kebagian sinar pagi matahari, dan menjadi yang paling akhir melihat terbenamnya matahari ke selatan samudera Hindia. Tidak heran orang Sunda adalah orang yang paling akhir ikut bagian dalam bagian sejarah Indonesia. Seperti berakhirnya penjajahan Belanda,  di Linggarjati, dan berakhirnya kekuasaan Jepang di Sunda Kelapa.

Suku ini mewarisi tiga sungai pembelah pulau, Ciliwung, Citarum, dan Cisadane,  sehingga bertani menjadi sumber pencaharian.  Memilih pendekatan kebijaksanaan dalam pandangan hidupnya, menjadikan suku Sunda bukan suku yang haus kekuasaan dan ketenaran.

Banyak hal yang menarik yang bisa dibahas dari Suku Sunda, seperti kesenian, ritual, dan kebudayaan. Kesenian Sunda yang mungkin Anda kenal misalnya pencak silat, angklung, dan sisingaan. Di sini, kita akan menguak bagaimana sejarah Suku Sunda tersebut.

Suku Sunda banyak terdapat di daerah Jawa Barat, yang pada tahun 1998 diperkirakan berjumlah sekitar 33 juta jiwa dan untuk di daerah lain diperkirakan ada 1 juta orang lagi. Namun, ada fakta bahwa suku ini adalah suku yang kurang terkenal di dunia. Malah jika orang mendengar nama-nama orang Sunda, mereka mengira kalau itu nama orang Sudan yang ada di Afrika.

Tidak terdapat mitos-mitos tentang keberadaan Suku Sunda atau asal usul keberadaan suku itu sendiri, tidak seperti kebanyakan suku lain yang memiliki kepercayaan berbeda-beda tentang darimana mereka tercipta. Karena itu, orang dari suku ini tidak tahu sebenarnya dari mana mereka bisa muncul dan berasal.

Kepercayaan Masyarakat Sunda

Kepercayaan yang tercipta dalam masyarakat Sunda secara langsung membentuk sesuatu yang diyakini sebagai agama asli orang Sunda. Namun, agama apa yang dimaksud sampai saat ini belum diketahui. Ada sumber yang bisa dianggap sebagai sebuah petunjuk, yaitu ditemukannya puisi kuno di antara Suku Badui yang terpencil.

Suku Badui itu menyebut agama orang Sunda sebagai Sunda Wiwitan atau artinya orang sunda yang pertama kali. Ada juga yang meyakini bahwa agama orang Sunda itu terpengaruh dari agama Hindu.

Kesimpulan atau pendapat yang berkembang di masyarakat tentang pengaruh Hindu terhadap orang Sunda dapat dilihat dari sebuah karya sastra Sunda paling tua yang berjudul Caritha Parahyangan, yang ditulis kira-kira tahun 1000. Dalam karya sastra ini, ada sebuah bentuk pemujaan terhadap Raja Jawa Sanjaya. Raja tersebut adalah pengikut dari Shivaisme atau penyembahan terhadap Dewa Shiva dalam ajaran agama hindu.

Menurut teori J.C van Leur Hinduisme, hal ini membantu mengokohkan anggapan bahwa Suku Sunda memiliki kepercayaan tentang roh dan magis yang bernilai absolut ke dalam kehidupan orang Sunda. Namun, sepertinya pengaruh agama Hindu diantara orang-orang Sunda tidak sekuat dengan apa yang terjadi pada orang-orang Jawa.

Pada abad ke-11, kerajaan di Jawa Barat termasuk ke dalam golongan daerah yang terbelakang. Kerajaan di Indonesia yang mengalami kebangkitan adalah Kerajaan di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah, sedangkan kerajaan Sunda di Jawa Barat yang dimiliki tidak berkembang pesat.

Mungkin, ini dikarenakan raja-raja Sunda masih berada dibawah kekuasaan kerajaan di Jawa. Lalu karena pada sekitar tahun 1389 kekuasaan raja di Majapahit dianggap tidak terlalu penting lagi, sehingga semakin memperdalam pengaruh Hindu kepada suku Sunda.

Pernah ada sebuah konflik di jaman kerajaan antara orang dari suku Sunda dengan orang dari Suku Jawa. Konflik ini bermula ketika seorang Raja dari tanah Majapahit yang bernama Hayam Wuruk hendak memperistri seorang Putri Sunda.

Ternyata janji sang raja yang akan menjadikannya istri itu hanya bohong belaka. Yang sebenarnya adalah sang Putri Sunda hanya hanya akan dijadikan sebagai selir saja sehingga pernikahan yang diselengarakan ternyata tidak sesuai dengan janji Hayam Wuruk. Karena hal itulah para Raja dan bangsawan sepakat untuk menyerang dan berperang sehingga terciptalah permusuhan antara orang-orang Jawa dan orang-orang Sunda.

Setelah sebelumnya agama Hindu masuk terlebih dulu ke Indonesia, lebih tepatnya ke Pulau Jawa, giliran agama Islam yang masuk ke Pulau Jawa. Sejak awal masuk ke tanah Sunda, Islam sudah menekankan lima pilar utama dalam agama Islam. Namun, orang Sunda saat itu memiliki pemikiran yang berbeda sehingga berkembanglah sinkretisme.

Kesenian Sunda

Kesenian tradisional dari daerah Jawa Barat sangat beragam, mulai dari musik dan alat musiknya, tarian, dan masih banyak kesenian lainnya. Inilah daftar kesenian Suku Sunda yang sampai sekarang masih sering kita lihat.

1. Kirab Helaran atau Sisingaan

Sisingaan adalah seni pertunjukan rakyat yang biasanya dimainkan dalam acara-acara khitanan atau juga di acara lainnya seperti HUT Kemerdekaan, penyambutan tamu, dan pagelaran seni. Seperti namanya, sisingaan itu adalah singa-singaan atau singa bohongan yang biasanya dinaiki oleh seorang anak kecil. Singa ini lalu akan diangkat oleh beberapa orang yang mengarak singat tersebut keliling kampung dengan iringan musik yang khas dan kental sekali dengan budaya suku Sunda.

2. Wayang Golek

Wayang golek adalah sandiwara boneka yang terbuat dari kayu yang dimainkan oleh seorang dalang. Sang sutradara atau dalang wayang golek harus pintar dalam menirukan banyak suara manusia. Untuk menambah suasana, wayang golek juga diiringi dengan suara degung yang tak lupa juga diisi vokalnya oleh seorang sinden.

Biasanya kesenian wayang golek ini diadakan untuk memeriahkan acara pernikahan, pesta rakyat, atau acara lain yang berhubungan dengan hiburan. Waktu pementasan wayang golek ini biasanya dilaksanakan pada malam hari, dimulai dari jam 21.00 sampai jam 04.00 keesokan harinya.

3. Seni Tari Jawa Barat

Seni tari dari Suku Sunda sangat banyak dan beragam. Salah satu tarian yang paling terkenal dari tanah Sunda adalah Jaipong. Sebenarnya, Tari Jaipong ini adalah seni tari terapan dari Tari Ketuk Tilu yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi tari yang lebih modern. Untuk pengiringnya, Tari Jaipong diiringi oleh suara degung dan kendang yang saling bersautan menemani langkah sang penari.

Biasanya Tari Jaipong dipentaskan untuk mengiringi acara pernikahan, hiburan, dan pagelaran seni Sunda. Tari jaipong ini bisa dibawakan oleh penari tunggal, penari berpasangan, atau juga penari berkelompok. Selain Jaipong, contoh tari lain yang terkenal dari Suku Sunda adalah Tari Merak juga Tari Topeng.

4. Lagu Daerah Sunda

Ada banyak lagu daerah Sunda yang terkenal. Di setiap sekolah, khususnya setingkat sekolah dasar, lagu daerah Jawa Barat ini menjadi salah satu materi yang diajarkan dalam pelajaran bahasa Sunda. Beberapa lagu daerah Suku Sunda yang terkenal adalah Bubuy Bulan, Manuk Dadali, Tokecang, dan Es Lilin.

Karya Sastra Suku Sunda

Mungkin, banyak yang belum tahu mengenai karya sastra yang ada dan berasal dari tanah Sunda. Berikut ini adalah beberapa karya sastra yang berbahasa Jawa namun berasal dari kebudayaan Suku Sunda.
  • Babad Cerbon
  • Cariosan Prabu Siliwang
  • Carita Ratu Galuh
  • Carita Purwaka Caruban Nagari
  • Carita Waruga Guru
  • Kitab Waruga Jagat
  • Layang Syekh Gawaran
  • Pustaka Raja Purwa
  • Sajarah Banten
  • Suluk Wuyung Aya
  • Wahosan Tumpawarang
  • Wawacan Angling Darma
  • Wawacan Syekh Baginda Mardan
  • Kitab Pramayoga atau jipta Sara
Nah, itu dia satu dari banyak kebudayaan dan suku yang terdapat di tanah air tercinta kita, Indonesia. Banyak cerita, sejarah, dan pengetahuan yang bisa kita ketahui tentang Suku Sunda. Sudah seharusnya kita bangga dengan keberagaman suku dan kebudayaan yang ada di Indonesia. Semoga dengan artikel ini bisa menambah rasa cinta kita terhadap tanah air.

Sumber: www.nomor1.com