Breaking

Pilih Sakit Gigi atau Sakit Hati?

Sakit Gigi dan Sakit Hati Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Setiap kita pasti pernah mengalami kedua hal di atas, yang tentunya respon dari setiap kita akan berbeda terhadap dua hal tersebut. Sakit gigi adalah sakit secara fisik yang dapat menyebabkan pikiran kita terganggu. Saya yakin Anda tidak akan bisa bekerja secara optimal disaat sakit gigi sedang datang menghampiri Anda. Jangankan bekerja secara optimal, mendengarkan suara yang keras, bunyi bisingpun mungkin akan membuat Anda yang lagi sakit gigi akan naik pitam. Untuk sakit yang jenis ini ada dokter spesialis yang akan membantu Anda menanganinya, sedangkan untuk sakit yang kedua adalah sakit hati. 

Sakit yang secara fisik tidak kita alami akan tetapi terjadi didalam pikiran kita sendiri. Walaupun tidak berhubungan secara langsung dengan cedera fisik, kerusakan fisik atau masuknya virus dan bakteri kedalam tubuh, sakit ini bisa menyebabkan produktifitas kita menurun, emosi kita meningkatkan dan bahkan terkadang sensitive terhadap perkataan dan ucapan seseorang yang belum tentu bermaksud jelek. Sakit hati adalah sakit yang berasal dari pikiran kita bisa juga menyebabkan fisik kita ikut-ikutan sakit. 
 
Dalam ilmu NLP ( Neuro Lingustic programming) popular terdengar sebuah istilah “Mind and Body is One” karena tubuh dan pikiran kita adalah satu maka merubah salah satunya akan berefek pada perubahan kedua-duanya. Contohnya: gigi Anda sakit maka pikiran sulit bekerja secara optimal sebaliknya pikiran Anda sakit (sakit hati) maka tubuh Andapun sulit untuk bekerja secara optimal. Kabar gembiranya oleh karena kedua hal tersebut (tubuh dan pikiran) adalah satu maka jika kita merubah salah satunya maka sebetulnya kita akan secara otomatis merubah kedua-duannya. Konsep ini akan sangat membantu kita untuk mengatasi tantangan-tantangan yang disebabkan oleh tubuh dan pikiran kita. 

Berikut ini beberapa contoh :

A. Perubahan Fisik menyebabkan perubahan Pikiran : 

  1. Takut (pikiran) menjadi berani. Sebetulnya 80% dari ketakutan kita tidak akan pernah terjadi dalam bahasa ingris takut (fear) adalah singkatan dari False Evidence Appearing Real (kejadian-kejadian palsu yang kelihatannya nyata). Bisa kita ubah menjadi berani dalam waktu 5 menit dengan cara mengubah bahasa tubuh kita. Orang yang takut memiliki bahasa tubuh yang khas, tangannya dingin, nafasnya pendek-pendek, pandangan mata ke arah bawah, bahasa tubuh tertutup, bahu cenderung turun, suara pelan. Cobalah rubah total bahasa tubuh Anda, dengan caranya melompat-lompat, tarik nafas panjang, mata melihat ke atas, ucapkan kata-kata yang membangkitkan semangat “saya bisa, yes!” Bagaimana rasanya? Di mana perginya ketakutan Anda? – lenyap seketika, bukan.
  2. Sedih (pikiran) menjadi tenang/gembira. Saya yakin Anda pernah melihat seorang ibu yang membujuk anaknya yang sementara menangis untuk diam dengan cara mengalihkan fokus pandangan (fisik). Saat anak tersebut menangis biasanya sang ibu akan meminta anaknya untuk melihat cicak di atas rumah atau melihat burung di pohon, ajaibnya seketika juga biasanya tangisan sang akan akan berhenti. Ini disebabkan karena adanya perubahan fisik dari bahasa tubuh sedih berpindah ke bahasa tubuh gembira (melihat ke atas).
  3. Latihan olahraga membuat fisik anda menjadi lebih bugar sehingga berakibat pikiran Anda akan lebih segar dan dapat berpikir dengan lebih baik, masih ingat semboyan “mensano intropore sano, kan.”

B.Perubahan Pikiran menyebabkan perubahan fisik / tubuh : 

  1. Sakit saat melahirkan (tubuh) menjadi Enjoy saat melahirkan. Yang saya cerikatan berikut adalah pengalaman pribadi yang saya alami tetapi bukan dalam artian yang sebenarnya. Arti bukan saya yang melahirkan tetapi istri saya, he..he..he. Secara tidak sengaja teknik ini saya temukan. Sebelum kehamilan istri saya kami berdua selalu bermain berpura-pura kalau istri saya sudah hamil, jadi saat di kantor saya menelpon dan tanya keadaan kandungannya, saat sebelum tidur saya memegang perutnya seolah-olah ada bayi di sana dan akhirnya apa yang kami imani banar-benar terjadi. Istri saya hamil. Kemudian, menjelang kelahiran anak pertama kami, saya melatih pernapasan perut, kepada istri saya dan latihan membayangkan bahwa enaknya memiliki anak, di mana kita bisa bermain-main dengan anak-anak, rumah yang ramai dan betapa menyenangkannya menggendong anak. Latihan ini sebetulnya mengubah fokus (pikiran) dia saat dalam proses melahirkan, sehingga karena adanya ketenangan dan kepercayaan diri yang tinggi maka proses melahirkan menjadi lebih mudah dan lebih enjoy.
  2. Saat kepercayaan diri (pikiran) berubah maka cara berbicara dan cara berjalan Anda akan berubah. 

Bisa dicoba!  

* Di udara Manado – Jakarta transit Makassar. Ongky Hojanto adalah penulis buku Best-Seller “The Secret To Be More Success”, partner Penulis buku “Financial Revolution in Action” bersama Tung Desem Waringin. Narasumber OBROLAN Pagi motivasi di Pacific TV dan narasumber di SMART FM Indonesia ini dapat dihubungi langsung di www.ongkyhojanto.com

Sumber: www.nomor1.com